ASSALAMUALAIKUM, buat muslim dan muslimat ABG JAM ucapkan pada pagi jumaat yang mulia ini.
Enam hari lagi Ramadhan akan melabuhkan tirainya, oleh itu, kesempatan ini ABG
JAM ingin berkongsi dengan sahabat-sahabat semua tentang amalan mulia yang
boleh KITE lakukan sepanjang bulan yang baik ini.
Ramadhan seakan menjadi saranan yang paling isitmewa
untuk menjadikan diri kita termasuk dari orang-orang yang bertaqwa. Bagaimana
tidak? Hari demi harinya, jam demi jamnya, minit demi minitnya, detik demi
detiknya menjadi waktu yang sangat istimewa dan sangat merugi kija kita
lewatkan. Begitupun dengan Nabi dan para sahabatnya. Mereka tidak pernah
melakukan di bulan Ramadan, kecuali amalan ibadah kepada Allah Ta’ala.
Kecintaan mereka terbukti dari kesedihan mereka ketika
akan berpisah dengan bulan Ramadan. Seakan mereka ingin setiap bulan itu adalah
bulan Ramadan. Selain itu terbukti dari do’a yang mereka amalkan ‘Allahumma
baarik lanaa Rajaaba wa Sya’baana wa ballighnaa Ramadhan.’ Makna dari doa
tersebut tiada lain adalah rasa harap akan jumpa dengan bulan Ramadan.
Di antara amalan Rasulullah pada bulan Ramadhan sebagai
berikut:-
1. Solat Tarawih
Tidak jauh berbeda dengan solat malam yang kita
laksanakan di luar bulan Ramadhan. Perbezaannya mungkin hanya dalam
pengamalannya, iaitu berjama’ah. Rasulullah SAW bersabda:-
“Barangsiapa yang mendirikan Ramadhan (shalat tarawih) atas dasar iman dan kesucian, diampuni segala dosanya yang terdahulu”(Riwayat Bukhari)
Selain solat sunat tarawih berjama’ah, juga biasanya
dilasanakan setelah shalat Isya berjama’ah.
2. Membaca
Al-Quran dan terjemahannya
Allah berfirman yang bermaksud:-
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeza (antara yang hak dan yang bathil).”
(Surah Al-Baqarah ayat 185)
Maka sayugianya kita memanfaatkan waktu kita di bulan
Ramadan dengan membaca Al-Quran. Dalam sebuah hadist bahawa pahala setiap huruf
Al-Quran yang kita baca adalah sepuluh.
Apalagi di bulan Ramadan yang penuh berkah, tentunya akan
dilipat gandakan beberapa lipat. Selain itu jiwa dan hati mereka yang
mengamalkan akan selalu dalam keadaan tenang. Rasulullah SAW bersabda:-
“Orang-orang yang berkumpul dalam masjid dan mereka membaca Al-Quran dan mempelajarinya bersama-sama, maka kepada mereka aan diturukan ketenengan jiwa, dilimpahkan rahmat, dikelilingi malaikat dab nereja disebut-sebut Allah di antara orang sekitarnya..”
(Riwayat Bukhari)
3. I’tikaf
di Masjid
Sebuah kegiatan yang dilaksanakan di dalam masjid.
Kegiatan ini diisi dengan beberapa amalan ibadah lainnya, seperti tilawah
Al-Quran, dzikir, mendirikan shalat sunnah dan lain sebagainya. Dalam sebuah
riwayat, Rasulullah SAW selalu melaksanakan I’tikaf. Apalagi di sepuluh hari
terakhir bulan Ramadan.
Hal tersebut terlihat dari sebuah hadist yang
diriwayatkan dari ‘Aisyah ra. bahwa Rasulullah SAW ketika menyisir, beliau
hanya mengeluarkan kepalanya saja agar bisa disisirkan oleh isterinya.
Sedangkan badannya masih ada di dalam masjid agar tetap dalam keadaan I’tikaf.
4. Shadaqah
Shadaqah juga merupakan salah satu amalan mulia yang
sangat-sangat digalakkan oleh Islam. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud:-
“Shadaqah yang paling utama (afdhal)adalah shadaqah di bulan Ramadan.”
(HR Tirmizi)
Dalam hadist tersebut sudah jelas makna dan apa yang
harus kita lakukan. Jika seperti itu, pasti di balik amalan ibadah tersebut ada
pahala yang berlipat-lipat. Jadi tidak aneh lagi jika di bulan Ramadan ini,
dengan mudah kita dapati orang-orang baik yang mengeluarkan hartanya untuk sedekah.
Mungkin tak usah jauh kita ke Indonesia. Di sekitar kita,
khususnya di masjid-masjid, baik besar atau pun kecil akan menyediakan ma’idatu
Rohman (Hidangan kasih sayang). Di jalan-jalan pun demikian. Tidak sedikit
orang-orang Mesir, ketika mendekati waktu maghrib mereka bersiap di sisi jalan
untuk memberikan makanan atau minuman kepada mereka yang berada dalam
perjalanan (kenderaan). Serta tidak jarang, di antara kita (masisir) ada yang
mendapatkan daging firah setiap hari untuk buka puasa.
Hal tersebut tiada lain, sebuah rasa sadar terhadap
keberkahan Ramadan. Mereka benar-benar tak ingin tertinggalkan keberkahan bulan
tersebut. Kerana mereka tahu, tidak ada jaminan untuk tahun depan kembali lagi
bertemu dengan bulan suci Ramadan.
Semoga dengan mengamalkan amalan-amalan ibadah di atas
dan amalan yang lainnya, kita termasuk orang-orang yang mendapatkan tujuan
puasa tersebut. La’allakum
tattaquun, iaitu predikat bertaqwa. Allah berfirman yang maksudnya:
“Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah yang paling taqwa di antara kamu”
(Surah Al-Hujurat ayat 13)
Ketika kita bertaqwa, kita pun akan menjadi orang yang
paling mulia di hadapan Allah Ta’ala. Kita lihat seseorang yang dimuliakan oleh
orang tuanya. Mereka diberi sebelum meminta, kebutuhannya selalu terpenuhi,
hari-harinya tak lepas dari kasih sayang, selalu dilindungi. Itu mulia di
hadapan manusia, apalagi di hadapan Allah Ta’ala?